Kamis, 22 Juli 2010

Hati-hati Toxoplasmosis!


Wah, lucu sekali ya kucingnya! Bulunya tebal, putih bersih, hm membuat gemas melihatnya. Namun, apa jadinya jika kucing tersebut mengandung organisme penyebab toxoplasmosis?

Toxoplasmosis disebabkan oleh parasit protozoa Toxoplasma gondii yang memiliki 2 bentuk dalam siklus hidupnya, yaitu:
1. Bradizoit yang berada dalam kista Toxoplasma gondii

2. Takizoit yang merupakan bentuk yang lebih invasif ketika menyerang manusia

Siklusnya ini bermula ketika kucing memakan mangsanya yang mengandung kista bradizoit pada dagingnya. Kemudian di dalam tubuh kucing, terjadi perkembangbiakan Toxoplasma gondii secara generatif. Kemudian parasit ini dikeluarkan dari tubuh kucing melalui kotoran kucing dalam bentuk ookista yang tidak berspora. Kemudian pada tanah, selama 1-5 hari, ookista yang tidak berspora tersebut berubah menjadi ookista berspora dan kini parasit tersebut sudah dapat menginfeksi manusia.

Cara penularannya dapat melalui:
1. Makanan yang terkontaminasi tanah yang mengandung ookista yang telah berspora
2. Daging yang belum matang yang mengandung kista bradizoit
3. Transfusi darah atau implantasi organ yang mengandung parasit tersebut
4. Plasenta ibu hamil yang terinfeksi yang dapat menularkan parasit ke janinnya

Parasit ini dapat menyerang seluruh sel pada bagian tubuh kecuali sel darah merah. Mereka berkembang biak secara vegetatif dalam sel tersebut. Yang paling berbahaya jika parasit ini menyerang sel-sel otak. Wah mengerikan, ya?

Berikut ini beberapa cara untuk mencegah terjadinya toxoplasmosis, terutama untuk ibu hamil karena dapat menyebabkan kecacatan pada janinnya.
1. Untuk pemelihara kucing, sebaiknya jaga kucingnya agar tetap berada di dalam rumah dan memberinya makanan yang telah matang
2. Hindari mengonsumsi daging setengah matang
3. Setelah memotong daging, papan pemotong dan pisaunya sebaiknya dicuci bersih
4. Menggunakan sarung tangan ketika berkebun
5. Mencuci sayuran dan buah secara bersih sebelum dimakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar