Kamis, 22 Juli 2010

LDL dan HDL, Pengatur Kolesterol Darah

Setelah diserap dari usus, lemak dialirkan ke seluruh tubuh oleh lipoprotein. Lipoprotein tersebut bermacam-macam, tergantung dari banyaknya kandungan trigliserida, kolesterol, dan protein yang terkandung di dalam lipoprotein tersebut. Lipoprotein tersebut diantaranya berupa:
1. Chylomicron yang mengandung >50% trigliserida
2. Very Low Density Liporotein (VLDL) yang mengandung 50% trigliserida
3. Low Density Lipoprotein (LDL) yang mengandung 50% kolesterol
4. High Density Lipoprotein (HDL) yang mengandung 50% protein

Chylomicron mendistribusikan lemak, terutama trigliserida, dari usus ke seluruh tubuh. Trigliserida yang berlebihan disimpan di jaringan lemak, sehingga jika kita memakan makanan yang berlemak banyak dapat menyebabkan tubuh kita ini menjadi gemuk :) Kemudian lama kelamaan kandungan trigliserida pada chylomicron ini menurun dan sisanya ditujukan ke hati untuk di-daur ulang menjadi bentuk lain yang dibutuhkan tubuh. Diantaranya hasil daur ulang tersebut adalah Very Low Density Lipoprotein (VLDL) yang mendistribusikan 50% trigliserida yang dikandungnya. Lama kelamaan VLDL ini hanya mengandung sedikit trigliserida dan mengandung 50% kolesterol sehingga VLDL ini berubah menjadi Low Density Lipoprotein (LDL). LDL ini berbahaya karena mengandung 50% kolesterol sehingga biasanya langsung dibuang dari sirkulasi darah menuju ke hati. Sebenarnya kolesterol ini berguna, salah satunya sebagai komponen dari membran sel tubuh kita, tetapi sifat kolesterol ini, jika diumpamakan, bagai kendaraan yang sering seenaknya berhenti di pinggir jalan, begitulah kolesterol yang banyak dikandung oleh LDL. Kolesterol yang menumpuk di dinding pembuluh darah dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan tekanan darah menjadi tinggi. Itulah sebabnya mengapa kolesterol berbahaya bagi tubuh.

Satu lagi bentuk lipoprotein, sebagai 'kendaraan lemak dalam tubuh', yaitu High Density Lipoprotein (HDL). HDL ini membuang kolesterol yang tersisa pada dinding pembuluh darah menuju ke hati. Itulah sebabnya HDL sering disebut 'kolesterol baik'. (padahal sebenarnya HDL adalah lipoprotein)

Berikut ini beberapa tips untuk menurunkan LDL dan menaikkan HDL:
1. Mengontrol berat badan
2. Lebih banyak mengonsumsi lemak tak jenuh daripada lemak jenuh (seperti minyak sayur dan kacang kedelai)
3. Banyak mengonsumsi serat (seperti sayuran)
4.
Memperbanyak aktivitas fisik (seperti berolahraga)

Sumber: Understanding Nutrition

Tidak ada komentar:

Posting Komentar